A.
SYIRIK
YANG SERING TERJADI
a.
Syirik
Akbar
Ketahuilah bahwa syirik besar dapat mengeluarkan pelakunya dari
Agama Islam, sehingga sebagai seorang muslim hendaknya kita menjauhkan diri
kita dari syirik akbar ini. Berikut ini adalah beberapa contoh tentang syirik
akbar yang ada di sekililing kita :
1.
Syirik
doa (dakwah) : Yaitu di samping dia berdoa kepada Allah ia berdoa kepada
selain-Nya.
2.
Syirik
niat, keinginan, dan tujuan : Yaitu ia menujukan suatu bentuk ibadah untuk
selain Allah
3.
Syirik
ketaatan : Yaitu mentaati selain Allah dalam hal maksiat kepada Allah.
4.
Syirik
mahabbah (cinta) : Yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal cinta.
b.
Syirik
Ashgar (Kecil)
Syirik kecil ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama Islam.
Akan tetapi mengurangi tauhid dan hal ini menjadi perantara kepada syirik
akbar. Syirik kecil ada dua macam :
1.
Syirik
zhahir (nyata) : Yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam
bentuk ucapan : bersumpah dengan nama selain Allah, mengatakan “atas
kehendak Allah dan kehendak dia”
Dalam
bentuk perbuatan : memakai
kalung atau benang sebagai penangkal mara bahaya dengan keyakinan bahwa hal itu
menjadi sebab (padahal sejatinya hal itu tidak dapat menjauhkan dari mara
bahaya). Sedangkan apabila dia beranggapan bahwa memakainya itu bisa menolak
mara bahaya (bukan lagi sebab), maka hal ini sudah termasuk syirik akbar karena
satu-satunya yang dapat mengusir mara bahaya hanyalah Allah.
2.
Syirik
khafi (tersembunyi) : Yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya’
(ingin dipuji orang ketika beribadah)
B.
KUFUR
a.
Kufur
besar
Sama halnya dengan syirik akbar, kufur akbar juga bisa mengeluarkan
pelakunya dari agama Islam. Kufur besar ini ada lima macam :
1.
Kufur
karena mendustakan. Misalnya mendustakan Allah, malaikat, Rasul, Hari Kiamat,
Qadha’ dan Qadar, menghalalkan yang Allah haramkan, mengharamkan yang Allah
halalkan
2.
Kufur
karena enggan dan sombong walaupun membenarkan atau mengimaninya.
3.
Kufur
karena ragu. Misalnya ragu akan Allah, Rasul, termasuk ragu dengan kefirnya
orang yang kafir itu termasuk kekafiran.
4.
Kufur
karena berpaling.
5.
Kufur
karena nifaq (munafiq)
Hal ini adalah sebagian besar penyebab kufur, akan tetapi sejatinya
masih banyak hal yang menyebabkan seseorang menjadi kafir.
b.
Kufur
kecil
Kufur kecil adalah kufur yang tidak menyebabkan pelakunya keluar
dari agama Islam.
Contoh :
1.
Kufur
nikmat
2.
Membunuh
orang yang muslim
3.
Bersumpah
dengan nama selain Allah
4.
Berhukum
dengan hokum selain hukum Allah dengan tidak beranggapan bahwa hukum manusia
lebih baik dari hukum Allah. Dengan kata lain bahwa dia berhukum dengan hukum
buatan manusia, akan tetapi dia masih beranggapan bahwa hukum Allah itu masih
yang terbaik.
C.
NIFAQ
Nifaq
adalah menampakkan Islam dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan
kejahatan. (Mungkin bisa dibilang dengan munafik)
a.
Nifaq
I’tiqad (Keyakinan)
Nifaq ini adalah nifaq yang besar yang bisa menyebabkan pelakunya
keluar dari Islam dimana pelakunya menampakkan ke-Islamannya dan menyembunyikan
kekufurannya. Dia secara dzahir nampak keimanannya kepada Allah, malaikat-Nya,
kitab-Nya, hari akhir, akan tetapi dalam batinnya dia mendustakannya. Nifaq ada
4 macam :
1.
Mendustakan
Rasulullah atau mendustakan sebagian yang beliau bawa
2.
Membenci
Rasulullah atau membenci sebagian yang beliau bawa
3.
Merasa
gembira dengan kemunduran agama Rasulullah
4.
Tidak
senang dengan kemenangan agama Rasulullah
b.
Nifaq
Amali (Perbuatan)
Yaitu melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang-orang
munafik, tetapi masih tetap ada iman di dalam hatinya. Dan nifaq ini tidak
mengeluarkan pelakunya dari Islam.
D.
TAWASSUL
Yaitu
mendekatkan diri dan berupaya sampai kepada sesuatu. Perlu diketahui bahwa
Tawassul itu ada yang diperbolehkan dan ada yang tidak diperbolehkan.
a.
Tawasul
yang diperbolehkan
1.
Tawassul
dengan Nama-Nama Allah dan Sifat-Sifat Allah
è Yaitu dengan memuji Allah dengan namanya sebelum berdoa.
2.
Tawassul
dengan amal shalihnya
è Hal ini seperti cerita 3 orang yang terjebak di dalam gua, kemudian
mereka bertawassul dengan cara menyebut-nyebut kebaikan yang mereka lakukan.
3.
Tawassul
dengan doa orang yang shalih yang masih hidup
è Yaitu dengan meminta bantuan orang yang sholih untuk mendoakan
suatu kebaikan untuk diri kita. Syarat disini yaitu orang tersebut masih hidup.
Hal ini seperti yang dilakukan oleh Umar ketika hujan jarang turun, maka Umar
meminta didoakan oleh Rasulullah.
4.
Tawassul
dengan menampakkan kelemahan, hajat, dan kebutuhan kepada Allah
5.
Tawassul
kepada Allah dengan mentauhidkannya
6.
Tawassul
dengan mengakui dosa-dosa
è Hal ini seperti yang dilakukan oleh Nabi Musa dalam doanya :
“Musa berdoa, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampuni aku.
“Musa berdoa, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampuni aku.
b.
Tawassul
yang dilarang
1.
Tawassul
dengan kedudukan Nabi ataupun kedudukan orang lain
Misalnya
perkataan, “Dengan kedudukan Nabi Muhammad, saya mohon dipermudah ujian saya
Yaa Allah” à Ini
termasuk tawassul yang dilarang
2.
Tawassul
dengan dzat makhluk
3.
Tawassul
dengan hak makhluk
4.
Tawassul
dengan cara meminta bantuan orang yang sudah mati
Tawassul
jenis ini termasuk syirik karena meminta bantuan kepada orang yang jelas-jelas
tidak bisa melakukannya
E.
ISTI’ANAH,
ISTI’ADZAH, DAN ISTIGHOSAH
Isti’anah
: meminta pertolongan
Isti’adzah
: meminta perlindungan
Istighosah : meminta dihilangkannya kesulitan / meminta
bantuan agar selamat
ISTI’ANAH
a.
Isti’anah
kepada Allah à Ini
merupakan amalan yang sangat bagus
b.
Isti’anah
kepada orang yang bisa menolongnya
Ini tergantung bentuk bantuannya, kalau dalam hal baik maka boleh,
kalau keburukan dan maksiyat tentu saja tidak boleh
c.
Isti’anah
kepada orang yang tidak bisa menolongnya à Ini adalah perbuatan yang sia-sia
d.
Isti’anah
kepada orang yang sudah mati, atau kepada orang yang masih hidup tetapi dalam
hal yang ghoib dimana dia tidak dapat melakukannya à Ini jelas syirik
ISTI’ADZAH
a.
Minta
perlindungan kepada Allah à Ini
adalah amalan yang sangat bagus
b.
Minta
perlindungan kepada orang mati atau orang yang ada di hadaoannya tetapi tidak
dapat memberikan perlindungan à Ini
jelas syirik
c.
Minta
perlindungan dengan sesuatu yang masih bisa dijadikan perlindungan à ini diperbolehkan, misalnya minta perlindungan seseorang untuk
menyingkirkan ular yang ada di rumahnya.
ISTIGHOSAH
a.
Minta
bantuan kepada Allah à Ini
adalah perkara yang sangat bagus
b.
Minta
bantuan kepada orang mati dan tidak hadir (tidak di hadapannya) dan dia tidak
dapat membantu à Ini
jelas syirik
c.
Minta
bantuan kepada orang hidup, dan ada di hadapannya dan dia bisa member bantuan à Hal ini diperbolehkan
F.
PEMBATAL-PEMBATAL
KEISLAMAN
1.
Menyekutukan
Allah (syirik akbar) à
Pembahasan telah lalu
2.
Orang
yang membuat perantara antara dirinya dengan Allah à Misalnya dengan berdoa, memohon syafaat, serta bertawakkal kepada
mereka (selain Allah)
3.
Tidak
mengkafirkan orang-orang musyrik, atau meragukan kekafiran mereka, atau
membenarkan pendapat mereka
àYaitu tidak mengkafirkan orang kafir baik dari Yahudi, Nasrani, Majusi,
orang musyrik, orang Atheis, atau selain mereka. Atau ia meragukan kekafiran
mereka, atau membenarkan pendapat mereka, maka ia telah kafir.
4.
Meyakini
adanya petunjuk yang lebih sempurna daripada Sunnah Nabi (dengan kata lain ada
yang lebih sempurna daripada hukum yang diturunkan oleh Allah)
a. Meyakini adanya petunjuk yang lebih sempurna
b. Meyakini adanya hukum yang lebih sempurna daripada hukum Allah
c. Menganggap hukum buatan mausia itu lebih baik dan lebih afdhal
daripada hukum Allah
d. Menghalalkan yang Allah haramkan atau sebaliknya
e. Catatan : Jika ada orang yang berhukum dengan hukum selain hukum
Allah akan tetapi dia tidak beranggapan bahwa hukum manusia lebih afdhal
atau lebih baik maka orang ini TIDAK KELUAR DARI AGAMA ISLAM (hanya saja di
tetap berdosa)
5.
Tidak
senang dan membenci hal-hal yang dibawa oleh Rasulullah meskipun ia
melaksanakannya.
6.
Menghina
dan mengolok-olok Allah, Rasul-Nya, Kitab-Nya, Malaikat-Nya, dan segala hal
tentang syariat-Nya.
7.
Melakukan
sihir à
Sihir itu ada dua :
a. Ash-Sharfu : Yaitu menyihir agar yang semula cinta menjadi benci
b. Al-‘Athfu : Yaitu menyihir agar yang semula benci (tidak cinta)
menjadi cinta. Istilah mudahnya adalah pelet.
8.
Memberikan
pertolongan kepada orang kafir dan membantu mereka dalam rangka memerangi kaum
muslimin
9.
Meyakini
bahwa manusia bebas keluar syariat Nabi Muhammad
10.
Berpaling
dari agama Allah, ia tidak mempelajarinya dan tidak beramal dengannya
G.
HAL-HAL
YANG MEMBAHAYAKAN TAUHID KITA
1.
Mengaku
mengetahui ilmu yang ghoib
Ketahuilah bahwa hanya Allah saja yang mengetahui ilmu yang ghoib.
Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya :
a.
Membaca
Takdir dengan cara membaca telapak tangan
b.
Meramal
sesuatu yang akan datang (misalnya jodoh, rezeki, dsb)
ILMU NUJUM (PERBINTANGAN)
Ilmu nujum adalah mengetahui suatu keadaan yang ada di bumi dengan
cara melihat letak bintang.
Yang Dilarang : misalnya mengatakan bahwa, jika kamu mempunyai
bintang ini maka jodohmu akan begini, rezekimu lancar, dsb. Ini adalah termasuk
perbuatan syirik.
Yang diperbolehkan : Untuk
kemaslahatan, misalnya untuk menunjukkan arah, sebagai tanda bergantinya musim,
penentu letak gorgrafis, kondisi cuaca, hujan, penyebaran wabah penyakit. Hal
yang seperti ini tidak dilarang dalam Islam.
2.
Thiyarah
(menganggap sial karena sesuatu) / Tathayyur
Thiyarah atau mengganggap sial karena sesuatu termasuk perbuatan
syirik yang bisa menafikan (menghapus) tauhid.
Thiyarah ini jenis sangat banyak dan masing-masing daerah memiliki
sendiri.
Ini akan kami sebutkan beberapa contohnya :
a.
Jika
kamu melihat burung gagak, maka kamu sial atau kamu akan begin dan begitu
b.
Jika
kamu mendapatkan angka 13 maka kamu sial
c.
Menetapkan
sebuah tanggal sebagai tanggal yang sial, atau hari yang sial, dsb
3.
Tabarruk
/ Mencari Berkah
Tabarruk disini adalah mencari berkah dari sesuatu hal baik itu
sebuah benda, seseorang, ataupun yang lainnya setelah Rasulullah wafat.
Tabarruk selain kepada yang telah dijelaskan nash (Al-Qur’an dan Hadits) adalah sesuatu yang jelas dilarang oleh
Islam.
Contoh Tabarruk yang ada dalilnya :
1.
Membaca,
memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an, karena yang demikian adalah berkah atas
ijin Allah. Tetapi jika tidak membacanya apalagi tidak memahami dan
melakukannya maka jelas ini tidak ada manfaatnya.
2.
Bertabarruk
di 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan cara memperbanyak ibadah
3.
Air
Zam-Zam juga telah dijelaskan bahwa terdapat berkah di air zam-zam tersebut.
Contoh Tabarruk yang dilarang :
1.
Tabarruk
kepada makam orang yang shalih, misalnya dengan shalat di makam tersebut maka
dia bisa mendapatkan berkah (padahal telah jelas bahwa shalat di makam itu
dilarang).
2.
Tabarruk
dengan seorang kyai, ustadz, ulama, ataupun orang yang shalih misalnya dengan
menganggap bahwa bekas minumnya terdapat berkah, atau mencium tangan mereka
dengan anggapan bahwa mendapat berkah.
3.
Berebut makanan dalam gunungan dengan harapan
mendapat berkah
4.
Berebut
kotoran yang dikeluarkan oleh kebok bule yang ada di Solo dengan harapan
mendapat berkah.
Referensi :
1.
Kitab
Tauhid 2, Ahli Tauhid
2.
Kitab
Tauhid 3, Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan
3.
Syarah
Tsalatsatil Ushul, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
4.
Fatawal
fil ‘Aqidah, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz dan Syaikh Muhammad bin
Shalih al-Utsaimin
5.
Syarah
Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar