Telah jelas dari banyak dalil baik dalam Al-Qur'an maupun Hadits bahkan penjelasan ulama bahwa Allah berada di atas 'Arsy.
Sesungguhnya Rabb kalian ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia beristiwa' di atas ‘Arsy... (al-A'raaf: 54 dan Yunus: 3)
Sudah sangat jelas dalam ayat terssebut. Dan ayat yang semacam itu di Al-Qur’an tidak Cuma satu, tapi ada beberapa ayat yang jelas mengatakan bahwa Allah itu berada di atas ‘Arsy
Sedangkan dalil
yang menunjukkan bahwa ‘Arsy itu di atas langit adalah
‘Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di (atas) langit kalau Dia hendak menjungkir-balikkan bumi beserta kamu sekalian, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang’ (QS. Al-Mulk : 16).
Berikut tambahan dalil dari Al-Qur’an yang mempertegas bahwa Allah di atas ‘Arsy yaitu di atas langit.
“Allah
Yang Maha Pemurah bersemayam
di atas Arsy” (QS. Thaha: 5)
“Malaikat-malaikat
dan Jibril naik kepada
Rabb-Nya dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun” (QS.
Al-Ma’arij: 4)
Dan ini dalil dari Hadits Nabi
Dalam hadits Mu’awiyah bin Hakam, bahwa ia berniat membebaskan seorang budak wanita sebagai kafarah. Lalu ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menguji budak wanita tersebut. Beliau bertanya: “Dimanakah Allah?”, maka ia menjawab: “ Di atas langit”, beliau bertanya lagi: “Siapa aku?”, maka ia menjawab: “Anda utusan Allah”. Lalu beliau bersabda: “Bebaskanlah ia karena ia seorang yang beriman” (HR. Muslim).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
pernah bersabda yang artinya:
“Setelah selesai menciptakan makhluk-Nya, di atas
Arsy Allah menulis, ‘Sesungguhnya rahmat-Ku
mendahului murka-Ku’ ” (HR. Bukhari-Muslim)
Selain dalil-dalil di atas, keyakinan bahwa Allah di atas ‘Arsy ini telah dipegang oleh para imam yang banyak pengikutnya diantaranya adalah Al-Laits, Abu Hanifah, Malik, Syafi’i, Ahmad.
DALIL FITRAH
BAHWA ALLAH DI ATAS LANGIT
- Sesungguhnya Alloh telah memfithrahkan kepada seluruh makhluk-Nya, baik Arab maupun non-Arab dengan ketinggian Alloh. Marilah kita berpikir bersama di saat kita memanjatkan do’a kepada Alloh, ke manakah hati kita berjalan? Ke bawah atau ke atas? Manusia yang belum rusak fithrahnya tentu akan menjawab ke atas.
- Pernah dikisahkan bahwa suatu hari Imam Abdul Malik al-Juwaini mengatakan dalam majelisnya, “Alloh tidak di mana-mana, sekarang ia berada di mana pun Dia berada.” Lantas bangkitlah seorang yang bernama Abu Ja’far al-Hamdani seraya berkata, “Wahai ustadz! Kabarkanlah kepada kami tentang ketinggian Alloh yang sudah mengakar di hati kami, bagaimana kami menghilangkannya?” Abdul Malik al-Juwaini berteriak dan menampar kepalanya seraya mengatakan, “Al-Hamdani telah membuat diriku bingung, al-Hamdani telah membuat diriku bingung.” Akhirnya Imam Juwaini pun mendapat hidayah Alloh dan kembali ke jalan yang benar. Semoga saudara-saudara kita yang tersesat bisa mengikuti jejak beliau.
- Sebenarnya masih sangat banyak lagi dalil-dalil dalam masalah ini, semua ini telah dijelaskan oleh para ulama kita dalam kitab-kitab mereka. Bahkan di antara mereka ada yang membahas masalah ini dalam kitab tersendiri seperi Imam Dzahabi dalam bukunya al-‘Uluw lil Aliyyil Azhim.
- Semoga Alloh merahmati Imam Ibnu Abil Izzi al-Hanafi yang telah mengatakan –setelah menyebutkan 18 segi dalil–, “Dan jenis-jenis dalil-dalil ini, seandainya dibukukan tersendiri, maka akan tertulis kurang lebih seribu dalil. Oleh karena itu, kepada para penentang masalah ini, hendaknya menjawab dalil-dalil ini. Tapi sungguh sangatlah mustahil mereka mampu menjawabnya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar