Mengenal hal-hal yang ghoib dan
mengimaninya merupakan salah satu sifat kaum muttaqin sebagaimana firman Allah Ta’ala:
ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدَى لِلْمُتَّقِينَ
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا
رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
Artinya: “Kitab (Al Quran) ini
tidak ada keraguan di dalamnya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu)
mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan salat, dan menafkahkan
sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka” [QS. Al Baqarah: 2-3]
Diantara hal-hal yang penting adalah
mengenal makhluk-makhluk Allah yang ghaib yang tidak tampak oleh pancaindra
kita, namun diberitakan oleh Allah melalui Al Quran dan As Sunnah tentang
keberadaannya. Dan karena Allah Ta’ala telah mengabarkannya, maka kita
dituntut untuk mengetahui dan mengimaninya agar dapat dikatakan telah beriman
kepada perkara ghaib.
Diantara mereka adalah Arsy, tempat
bersemayamnya Allah Ta’ala sebagaimana disebutkan di 19 surat dalam Al
Qur’an, di antaranya firman Allah Ta’ala:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ
وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِى
الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا
وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ
مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلاَلَهُ الْخَلْقُ وَاْلأَمْرُ تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ
الْعَالَمِينَ
Artinya: “Sesungguhnya Rabb kamu
ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia
bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan
bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta
alam“. [QS. Al A'raf: 54]
وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Artinya: “Dia adalah Rabb yang
memiliki ‘Arsy yang agung“. [QS. At Taubah: 129]
إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ
وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ
اْلأَمْرَ مَامِن شَفِيعٍ إِلاَّ مِن بَعْدِ إِذْنِهِ ذَلِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ
فَاعْبُدُوهُ أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ
Artinya: “Sesungguhnya Rabb kamu
ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia
bersemayam di atas ‘Arsy (singgasana) untuk mengatur segala urusan. Tiada
seorangpun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada keizinan-Nya. Yang
demikian itulah Allah, Rabb kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak
mengambil pelajaran“. [QS. Hud: 3]
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ
أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَآءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ
عَمَلاً وَلَئِن قُلْتَ إِنَّكُم مَّبْعُوثُونَ مِن بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولُنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَآلَسِحْرٌ مُّبِينٌ
Artinya: “Dan Dialah yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa dan adalah ‘Arsy-Nya di atas air,
agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu
berkata (kepada penduduk Mekah):”Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah
mati”, niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata:”Ini tidak lain hanyalah
sihir yang nyata” “. [QS. Yunus 11:7]
الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا
ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي
لأَجَلٍ مُّسَمًّى يُدَبِّرُ اْلأَمْرَ يُفَصِّلُ اْلأَيَاتِ لَعَلَّكُمْ
بِلِقَآءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ
Artinya: “Allah-lah yang
meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia
bersemayam di atas ‘Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan.Masing-masing
beredar hingga waktu yang ditentukan.Allah mengatur urusan (makhluk-Nya),
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu)
dengan Rabbmu“. [QS. Ar Ra'd:2]
قُل لَّوْ كَانَ مَعَهُ ءَالِهَةٌ كَمَا يَقُولُونَ إِذًا
لاَّبْتَغَوْا إِلَى ذِي الْعَرْشِ سَبِيلاً
Artinya: “Katakanlah:“Jikalau
ada ilah-ilah di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya
ilah-ilah itu mencari jalan kepada (Rabb) Yang mempunyai ‘Arsy“.
[QS.Al Isra: 42]
الرَّحْمَنُ عَلَى اْلعَرْشِ اسْتَوَى
Artinya: “(Yaitu) Yang Maha Pemurah,
yang bersemayam di atas ‘Arsy“. [QS.Thaha: 5]
لَوْكَانَ فِيهِمَآ ءَ الِهَةٌ إِلاَّ اللهُ لَفَسَدَتَا
فَسُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
Artinya: “Sekiranya ada di langit
dan di bumi ilah-ilah selain Allah, tentulah keduanya itu sudah rusak binasa. Maka
Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan“.
[QS. Al Anbiya: 22]
قُلْ مَن رَّبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ
الْعَظِيم
Artinya: “Katakanlah: ‘Siapakah
Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya ‘Arsy yang besar?’ ”
[QS. Al Mu'minun: 86]
فَتَعَالَى اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لآإِلَهَ إِلاَّهُوَ
رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيم
Artinya: “Maka Maha Tinggi Allah,
Raja Yang Sebenarnya;tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Dia, Rabb
(Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia“. [QS. Al Mu'minun:116]
الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَمَابَيْنَهُمَا
فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ الرَّحْمَنُ فَسْئَلْ بِهِ
خَبِيرًا
Artinya: “Yang Menciptakan langit
dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia
bersemayam di atas Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah
(tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia“. [QS.
Al Furqan:59]
اللهُ لآإِلَهَ إِلاَّهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Artinya: “Allah, tiada Ilah Yang
disembah kecuali Dia, Rabb Yang mempunyai’Arsy yang besar“. [QS. An
Naml: 26]
الله الذِيْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَابَيْنَهُمَا
فِيْ سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى اْلعَرْشِ مَالَكُمْ مِنْ دُوْنِهِ
مِنْ وَلِي وَلاشَفِيْعٍ أَفَلا تَتَذَكَّرُوْنَ
Artinya: “Allah-lah yang
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam
masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain
daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at.Maka
apakah kamu tidak memperhatikan? ” [QS. As Sajdah: 4]
وَتَرَى الْمَلاَئِكَةَ حَآفِّينَ مِنْ حَوْلِ الْعَرْشِ
يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رِبِّهِمْ وَقُضِيَ بَيْنَهُم بِالْحَقِّ وَقِيلَ الْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
Artinya: “Dan kamu (Muhammad)
akan melihat malaikat-malaikat berlingkar disekeliling ‘Arsy bertasbih
sambil memuji Rabb-nya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan
adil dan diucapkan: ‘Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam’ “. [QS. Az
Zumar: 75]
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ
بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا
رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَىْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا
وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
Artinya: “(Malaikat-malaikat)
yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekililingnya
bertasbih memuji Rabbnya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun
bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan):”Ya Rabb kami, rahmat dan
ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang
yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan
neraka yang bernyala-nyala“. [QS. Al-Mu'min: 7]
رَفِيعُ الدَّرَجَاتِ ذُو الْعَرْشِ يُلْقِي الرُّوحَ مِنْ
أَمْرِهِ عَلَى مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِ لِيُنذِرَ يَوْمَ التَّلاَقِ
Artinya: “(Dialah) Yang Maha
Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai ‘Arsy, Yang mengutus Jibril dengan
(membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara
hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan
(hari kiamat)“. [QS. Al Mu'min: 15]
سُبْحَانَ رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ رَبِّ الْعَرْشِ
عَمَّا يَصِفُونَ
Artinya: “Maha Suci Rabb Yang
mempunyai langit dan bumi, Rabb Yang mempunyai ‘Arsy, dari apa yang
mereka sifatkan itu“. [QS. Az Zukhruf: 82]
هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ
أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يَعْلَمُ مَايَلِجُ فِي اْلأَرْضِ
وَمَايَخْرُجُ مِنْهَا وَمَايَنزِلُ مِنَ السَّمَآءِ وَمَايَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ
مَعَكُمْ أَيْنَ مَاكُنتُمْ وَاللهُ بِمَاتَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: “Dialah yang menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy
dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang ke luar daripadanya
dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya.Dan Dia bersama kamu
di mana saja kamu berada.Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“.
[QS. Al Hadid: 4]
وَالْمَلَكُ عَلَى أَرْجَآئِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ
فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
Artinya: “Dan malaikat-malaikat
berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat
menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka“. [QS. Al Haaqqoh:
17]
ذِى قُوَّةٍ عِندَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ
Artinya: “Yang mempunyai
kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy”
[QS. At Takwir: 20]
ذِي الْعَرْشِ اْلمَجِيْدِ
Artinya: “Yang mempunyai
singgasana, lagi Mahamulia” [QS.Al Buruuj:15]
Semua ayat ini menunjukkan keberadaan
dan keagungan Arsy.
Imam Ath Thahawi berkata: “Al Arsy dan Kursi
adalah benar adanya”. Akan tetapi walaupun demikian masih banyak kaum muslimin
yang mengaku telah beriman kepada yang ghaib yang belum mengetahui permasalahan
ini bahkan mengingkari keberadaannya walaupun mereka telah membaca Al Quran dan
mengerti maknanya. Oleh karena itu tampaknya perlu dibahas lagi permasalahan
ini agar diketahui dan dipahami sesuai dengan hakikat kebenaran yang
berdasarkan Al Quran dan As Sunnah.
Pengertian Arsy.
Arsy merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yang pada asalnya mengandung
makna ketinggian suatu bangunan akan tetapi ia dipakai bangsa Arab untuk
menunjukkan beberapa makna, diantaranya:
1. Singgasana raja.
Al Khalil bin Ahmad Al Farahidi berkata: “Al Arsy adalah singgasana untuk raja”[1]. Al Azhaary menyatakan: “Al Arsy dalam bahasa Arab bermakna singgasana raja , yang menunjukkan hal itu adalah singgasana raja saba’ yang telah dinamai Allah dengan Al Arsy, dalam firman Nya:
Al Khalil bin Ahmad Al Farahidi berkata: “Al Arsy adalah singgasana untuk raja”[1]. Al Azhaary menyatakan: “Al Arsy dalam bahasa Arab bermakna singgasana raja , yang menunjukkan hal itu adalah singgasana raja saba’ yang telah dinamai Allah dengan Al Arsy, dalam firman Nya:
إِنِّي وَجَدتُّ امْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ وَأُوتِيَتْ مِن كُلِّ
شَىْءٍ وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌ
Artinya: “Sesungguhnya aku
menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala
sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar“. [QS.An Naml: 23] ” [2]
2. Atap rumah.
Al Khalil mengatakan: “Arsyul Bait yaitu atapnya“[3]. Az Zubaidy menyatakan: “Al Arsy dari rumah adalah atapnya sebagaimana dalam hadits:
Al Khalil mengatakan: “Arsyul Bait yaitu atapnya“[3]. Az Zubaidy menyatakan: “Al Arsy dari rumah adalah atapnya sebagaimana dalam hadits:
أَوْ كَالْقَنْدِيْلِ اْلمُعَلَّقِ بِالْعَرْشِ
Artinya: “Atau seperti kendil
yang tergantung di Al Arsy ” yaitu atap, dan dalam hadits lain:
كُنْتُ أَسْمَعُ قِرَاءَةَ رَسُوْلِ الله عَلَى عَرْشِيْ
Artinya: “Aku telah mendengar
bacaan Rasulullah dari arsy” yaitu atap rumahku, dan dengan makna ini juga
ditafsirkan firman Allah :
أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَى قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى
عُرُوشِهَا
Artinya: “Atau apakah (kamu tidak
memperhatikan) orang-orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah
roboh menutupi atapnya” [QS Al Baqarah: 259][4]
3. Tiang dari sesuatu
Az Zubaidy berkata: “Al Arsy bermakna tiang dari sesuatu, ini pendapat Az Zujaaj dan Al Kisaa’i”.[5]
Az Zubaidy berkata: “Al Arsy bermakna tiang dari sesuatu, ini pendapat Az Zujaaj dan Al Kisaa’i”.[5]
4. Kerajaan.
Al Azhaary berkata: “Al Arsy adalah kerajaan, bila dikatakan: Tsulla Arsyuhu bermakna hilang kerajaan dan keperkasaannya”[6].
Al Azhaary berkata: “Al Arsy adalah kerajaan, bila dikatakan: Tsulla Arsyuhu bermakna hilang kerajaan dan keperkasaannya”[6].
5. Bagian dari punggung kaki
Al Khalil berkata: “Al Arsy di kaki adalah bagian antara alhimaar dengan jari-jari kaki di bagian atas (punggung) telapak kaki, dan Alhimaar adalah tulang yang menonjol di bagian punggung telapak kaki, dan jamaknya Iraasyah dan A’rasy”[7].
Dan berkata Ibnul A’rabi : “Punggung telapak kaki dinanakan Arsy dan perut telapak kaki dinamakan Al Akhmash”[8].
Al Khalil berkata: “Al Arsy di kaki adalah bagian antara alhimaar dengan jari-jari kaki di bagian atas (punggung) telapak kaki, dan Alhimaar adalah tulang yang menonjol di bagian punggung telapak kaki, dan jamaknya Iraasyah dan A’rasy”[7].
Dan berkata Ibnul A’rabi : “Punggung telapak kaki dinanakan Arsy dan perut telapak kaki dinamakan Al Akhmash”[8].
Inilah sebagian makna Al Arsy dalam
bahasa Arab, akan tetapi makna-makna tersebut akan berubah-ubah sesuai dengan
yang disandarinya. Sedangkan yang dimaksud dengan Arsy Allah adalah singgasana,
sesuai dengan petunjuk yang telah ditunjukkan oleh nash-nash Al Quran dan As
Sunnah.
Adapun syubhat yang dilontarkan
orang-orang Jahmiyah bahwa makna Al Arsy dalam firman Allah :
الرَّحْمَنُ عَلَى اْلعَرْشِ اسْتَوَى
Artinya: “(Yaitu) Yang Maha
Pemurah, yang bersemayam di atas ‘Arsy“. [QS.Thaha: 5]
mengandung kemungkinan beberapa
makna, sehingga tidak diketahui makna apa yang ditunjukkan ayat ini dari
makna-makna tersebut.
Hal ini telah dijawab oleh Ibnul
Qayyim dengan mengatakan: “Ini merupakan usaha untuk membuat kerancuan terhadap
orang-orang yang bodoh dan merupakan kedustaan yang nyata, karena Arsy Allah
yang Dia bersemayam diatasnya tidak memiliki makna kecuali satu makna saja,
walaupun Arsy secara umum memiliki beberapa makna. Akan tetapi huruf lam disini
adalah untuk menunjukkan sesuatu yang telah diketahui sebelumnya (Al ‘Ahd),
maka hal itu membuat makna Arsy menjadi tertentu saja yaitu Arsy Ar Rabb
yang bermakna singgasana kerajaannya yang telah disepakati dan diakui para
rasul dan para umat kecuali orang yang menentang para Rasul”[9].
Apakah Arsy itu?
Pengertian Al Arsy menurut Ahlu Sunnah wal Jamaah (manhaj salaf) adalah makhluk
Allah yang tertinggi berupa singgasana seperti kubah yang memiliki tiang-tiang
yang dipikul dan dikelilingi oleh para malaikat.
Al Baihaqy berkata: “Pendapat para ahli tafsir
tentang Al Arsy adalah singgasana, dan dia adalah jasad yang berbentuk yang
telah diciptakan Allah dan Dia perintahkan para malaikat untuk memikilnya dan
beribadah dengan mengagungkan dan berthawaf padanya, sebagimana Dia menciptakan
satu rumah dibumi dan memerintahkan bani adam untuk berthowaf padanya dan
menghadapkan kepadanya ketika shalat. Dan pendapat-pendapat mereka itu ada
dalil penunjukkannya yang jelas dalam ayat-ayat dan hadits-hadits serta
atsar-atsar”[10].
Ibnu Katsir berkata: “Dia adalah
singgasana yang memiliki tiang-tiang yang dipikul oleh para malaikat dan dia
seperti kubah yang menutupi alam ini dan dia adalah atapnya para makhluk”[11].
Syamsuddin Adz Dzahabi -setelah
menyebutkan sebahagian ahli surga- menyatakan: “Apa yang disangka tentang Al
Arsy yang agung yang telah dijadikan Allah untuk diriNya dalam ketinggian,
luas, tiang-tiang, bentuk, pemikulnya dan melaikat-malaikat berlingkar di
sekeliling ‘Arsy serta kebagusan dan keindahannya. Sungguh telah diriwayatkan,
dia dibuat dari yaquut (jenis permata yang sangat indah, -pen) yang berwarna
merah”[12].
Berdalil dengan dalil-dalil sebagai
berikut:
1. Dalil Al Arsy adalah makhluk
Allah yang telah Allah ciptakan adalah :
a. Dari Alquran
Firman Allah :
Firman Allah :
ذَالِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ خَالِقُ
كُلِّ شَىْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌ
Artinya: “(Yang memiliki
sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Rabb kamu; tidak ada Ilah (yang
berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan
Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.” [QS.Al An'am:102]
Maka setiap sesuatu di alam ini
adalah makhluk yang Allah ciptakan dan adakan, dan Al Arsy adalah salah satu
makhluk dari makhluk-makhluk Allah.
Dan firman Allah :
Dan firman Allah :
اللهُ لآإِلَهَ إِلاَّهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Artinya: “Allah, tiada Ilah Yang
disembah kecuali Dia, Rabb Yang mempunyai ‘Arsy yang besar“. [QS.An Naml:
26]
Dan firman Allah :
وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Artinya: “Dia adalah Rabb yang
memiliki ‘Arsy yang agung“. (QS.At Taubah 9:129)
Al Hafidz Ibnu Hajar berkata: “Firman Allah :
Al Hafidz Ibnu Hajar berkata: “Firman Allah :
وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Dia adalah Rabb yang memiliki ‘Arsy
yang agung“. (QS.At Taubah: 129)
memberikan isyarat penunjukkan bahwa Al Arsy dimiliki, dan setiap yang dimiliki adalah makhluk… dan dalam penetapan tiang-tiang Al Arsy ada penunjukan yang tegas bahwa Arsy adalah sesuatu yang tersusun dari beberapa bagian dan anggota tubuh, dan sesuatu yang tersusun demikian adalah makhluk yang diciptakan”[13].
memberikan isyarat penunjukkan bahwa Al Arsy dimiliki, dan setiap yang dimiliki adalah makhluk… dan dalam penetapan tiang-tiang Al Arsy ada penunjukan yang tegas bahwa Arsy adalah sesuatu yang tersusun dari beberapa bagian dan anggota tubuh, dan sesuatu yang tersusun demikian adalah makhluk yang diciptakan”[13].
b. Dari As Sunnah.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda dalam hadits Abu Raziin Al Uqailiy, beliau berkata:
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda dalam hadits Abu Raziin Al Uqailiy, beliau berkata:
يَارَسُوْلَ الله أَيْنَ كَانَ رَبُّنَا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ
خَلْقَهُ ؟ قاَلَ كَانَ فِيْ عَمَاء مَا فَوْقَهُ هَوَاءُ وَ مَا تَحَْهُ هَوَاءُ
ثُمَّ خَلَقَ عَرْشَهُ عَلَى اْلمَاءِ
Artinya: “Wahai Rasulullah dimana
dahulu Rabb kita berada sebelum menciptakan makhlukNya ? Beliau menjawab: Dia
berada di ‘amaa, tidak ada diatas dan bawahnya udara, kemudian dia menciptakan
Arsy-Nya diatas air“.[14]
Ini adalah dalil-dalil yang digunakan oleh para ulama salaf dalam menetapkan Arsy sebagai makhluk dari makhluk Allah.
Ini adalah dalil-dalil yang digunakan oleh para ulama salaf dalam menetapkan Arsy sebagai makhluk dari makhluk Allah.
2. Dalil Al Arsy adalah makhluk
Allah yang tertinggi dan berbentuk kubah
Hadits Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam:
إِذَا سَأَلْتُمُ الله فَاسْأَلُوْهُ اْلفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ
وَسَطُ اْلجَنَّةِ وَ أَعْلاهَا وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفْجُرُ
أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
Artinya: “Jika kalian meminta,
mintalah Alfirdaus, karena dia adalah tengah-tengah syurga dan yang paling
tinggi dan diatasnya adalah Arsy Allah, dan darinya terpancar sungai-sungai
surga“.[15]
Berkata Abu Abdillah Muhammad bin
Abdillah bin Abi Zamaniin dalam kitabnya Ushulussunnah: “Merupakan keyakinan
Ahlussunnah yaitu Allah telah menciptakan Al Arsy dan mengkhususkannya dengan
berada diatas dan ketinggian diatas semua makhluknya”[16].
Ibnu Taimiyah berkata: “Adapun Al Arsy maka dia berupa kubah sebagaimana
diriwayatkan dalam As Sunan karya Abu Daud dari jalan periwayatan Jubair bin
Muth’im, dia berkata: “Telah datang menemui Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam seorang A’rab dan berkata: “Wahai Rasulullah jiwa-jiwa telah susah dan
keluarga telah kelaparan- dan beliau menyebut hadits- sampai Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ الله عَلَى عَرْشِهِ وَ إِنَّ عَرْشَهُ عَلَى
سَمَوَاتِهِ وَ أَرْضِهِ كَهَكَذَا وَ قَالَ بِأَصَابِعِهِ مِثْلَ اْلقُبَّةِ
Artinya: “Sesungguhnya Allah
diatas ArsyNya dan ArsyNya diatas langit-langit dan bumi, seperti begini dan
memberikan isyarat dengan jari-jemarinya seperti kubah“[17]
dan tentang ketinggiannya Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :
إِذَا سَأَلْتُمُ الله فَاسْأَلُوْهُ اْلفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ
وَسَطُ اْلجَنَّةِ وَ أَعْلاهَا وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفْجُرُ
أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
Artinya: “Jika kalian meminta,
mintalah Alfirdaus, karena dia syurga yang paling utama dan yang paling tinggi
dan diatasnya adalah Arsy Allah, dan darinya terpancar sungai-sungai surga“.[18]
Dan jelaslah dengan hadits-hadits
ini bahwa AlArsy adalah makhluk yang paling tinggi dan dia seperti kubah”.[19]
3. Dalil Al-Arsy adalah singgasana.
Ibnu Qutaibah berkata: “Mereka mencari-cari makna
lain untuk Arsy selain singgasana, sedangkan Ulama bahasa (Arab) tidak mengenal
makna untuk Arsy kecuali singgasana dan apa yang digelar dari atap-atap dan
yang serupanya”.[20]
Ibnu Katsir berkata: “Al Arsy dalam bahasa Arab artinya dari singgasana untuk seorang raja, sebagaimana firman Allah :
Ibnu Katsir berkata: “Al Arsy dalam bahasa Arab artinya dari singgasana untuk seorang raja, sebagaimana firman Allah :
وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌ
Artinya: “Adalah dia (ratu
Bilqis) mempunyai singgasana yang besar” [QS. An Naml 23] dan bukan
galaksi. Demikian juga bangsa Arab tidak mengenal hal itu sedangkan Alquran
diturunkan dalam bahasa Arab, maka dia adalah singgasana yang memiliki
tiang-tiang”.[21]
4. Dalil bahwa Arsy adalah
singgasana yang memiliki tiang-tiang
Sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam :
إِنَّ النَّاسَ يَصْعَقُوْنَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ فَأَكُوْنَ
أَوَّلَ مَنْ يَفِيْقُ فَإِذَا أَنَا بِمُوْسَى آَخِذٌ بِقَائِمَةٍ مِنْ قَوَائِمِ
اْلعَرْشِ فَلا أَدْرِيْ أَفَاقَ قَبْلِيْ أَمْ جُوْزِيَ بِصَعْقَةِ الطُّوْرِ
Artinya: “Sesungguhnya manusia
pingsan pada hari kiamat, lalu aku adalah orang yang pertama sadar, seketika
itu aku mendapatkan Musa sedang memegang sebuah tiang dari tiang-tiang AlArsy,
maka aku tidak tahu apakah dia telah sadar sebelumku ataukah dia dibebaskan
(dari pingsan tersebut) karena telah pingsan di bukit Thur“.[22]
Berkata Ibnu Abil Izz: “Telah tetap dalam syariat bahwa Al Arsy memiliki tiang-tiang”.[23]
Berkata Ibnu Abil Izz: “Telah tetap dalam syariat bahwa Al Arsy memiliki tiang-tiang”.[23]
5. Dalil bahwa Arsy dipikul dan di-thawaf-i
oleh para malaikat
a. Dari Alquran,
Firman Allah
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ
بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا
رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَىْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا
وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
Artinya: “(Malaikat-malaikat)
yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekililingnya bertasbih memuji
Rabbnya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang
yang beriman (seraya mengucapkan):”Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau
meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat
dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang
bernyala-nyala” [QS. Al Mu'min:7]
dan firman Allah :
dan firman Allah :
وَالْمَلَكُ عَلَى أَرْجَآئِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ
فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
Artinya: “Dan malaikat-malaikat
berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat
menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka“. [QS. Al Haaqoh: 17]
b. Dari Assunnah.
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda dalam hadits Jabir bin Abdillah (artinya): “Aku
diizinkan untuk membicarakan seorang malaikat dari para malaikat Allah dari
pemikul Al Arsy, sungguh jarak antara daun telinganya sampai bahunya sepanjang
perjalanan 700 tahun“.[24]
Dari sini jelaslah sudah aqidah
Ahlussunnah wal Jamaah tentang Al Arsy dan ini merupakan pendapat salafus
shalih.
Penulis: Kholid Syamhudi, Lc.
Sumber Artikel UstadzKholid.Com
[14] HR. At Tirmidzi dalam Jami’ At Tirmidzi (sunan) kitab
Tafsir, bab surat Hud 5/288 hadits No. 3109, Ibnu Majah dalam Sunan-nya Muqadimah
Bab Fimaa Ankarat Al Jahmiyah 1/63, Imam Ahmad dalam Musnad-nya (4/11-12),
Ibnu Abi Ashim dalam As Sunnah 1/271, dan Muhammad bin Utsman bin Abi Syaibah
dalam kitabnya Al Arsy hal.313-314. Semuanya dari jalan periwayatan Hamad
bin Salamah. Hadits ini dihasankan oleh At Tirmidzi dan Adz Dzahabi dan
dilemahkan oleh Al Albany dalam Mukhtashor Al Uluw hal. 186. dan Al
Albani berkata: “Pengesahan hadits ini tidak benar, karena semuanya bertemu
pada Waki’ bin Hads, dan ada yang mengatakan ‘Ads, dan dia seorang majhul
(tidak dikenal) yang tidak ada yang meriwayatkan darinya selain Ya’la bin Atha’
oleh karena itu dikatakan oleh penulis (yaitu Adz Dzahabi): ‘Tidak dikenal’.
Dan berkata di dalam kitab Dzilaalil Jannah 1/271: ‘Sanadnya lemah’,
Waki’ bin ‘Ads dan dikatakan Hads seorang yang majhul, tidak ada yang
meriwayatkan darinya selain Ya’la bin Atha’ dan tidak juga beliau di tsiqahkan
kecuali oleh Ibnu hibban”.
[15] HR. Bukhari dalam shohihnya kitab Tauhid bab wa kaana
Arsyuhu Ala Alma’ lihat Fathul Bari 13/404.
[18] HR. Bukhari dalam shohihnya kitab Tauhid bab wa kaana
Arsyuhu Ala Alma’ lihat Fathul Bari 13/404.
[24] Sanadnya shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam
Sunan-nya 5/96 No.4727, Al Khothib dalam Tarikh-nya 10/195 dan Al Baihaqy dalam
Al Asma wa Shifat hal. 397 dari hadits Ibnul Munkadir dari Jabir.
Berkata Adz Dzahabiy dalam kitabnya Al Uluw: “Sanadnya shohih”. Dan berkata
Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya 4/414: “Sanadnya baik dan perawi-perawinya tsiqat
semua”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar