Alhamdulillah, Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa sallam, Amma ba’du
Ketahuilah bahwa bersin adalah sesuatu yang Allah senangi, hal ini berdasarkan hadits berikut
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin.” (HR Bukhari)
Untuk itu penting bagi kita semua untuk mengetahui beberapa adab tentang bersin.
Berikut ini adalah beberapa adab tentang bersin :
1. Menutup dengan tangan dan mengecilkan suara
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan,
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا عَطَسَ وَضَعَ يَدَهُ أَوْ ثَوْبَهُ عَلَى فِيْهِ وَخَفَضَ أَوْ غَضَّ بِهَا صَوْتَهُ
“Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersin, beliau meletakkan tangan atau bajunya ke mulut dan mengecilkan suaranya.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 5029; at-Tirmidzi, no. 2745 dan beliau menshohihkannya. Diriwayatkan pula oleh al-Hakim, IV/293, beliau menshohikannya dan disepakati oleh adz-Dzahabi).
2. Mengucapkan “Alhamdulillah”
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَإِذَا قَالَ لَهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَلْيَقُلْ يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
“Ababila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya dia mengucapkan, “ALHAMDULILLAH” sedangkan saudaranya atau temannya hendaklah mengucapkan, “YARHAMUKALLAH (semoga Allah merahmatimu). Jika saudaranya berkata ‘YARHAMUKALLAH’ maka hendaknya dia berkata, “YAHDIKUMULLAH WA YUSHLIH BAALAKUM (semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu).” (HR. Al-Bukhari no. 6224 dan Muslim no. 5033)
Dalam hadits ini dijelaskan akan sunnahnya mengucapkan “Alhamdulillah” bagi orang yang bersin baik walaupun dia sedang sholat (akan tetapi yang mendengarkan tidak menjawab).
3. Bertasymit bagi yang mendengarkan
Seperti yang ada dalam hadits di atas, maka orang lain yang mendengar orang yang bersin dan mengucapkan “Alhamdulillah” maka dia wajib mendoakan dengan “Yarhamukallah”. Hukum bertasymit (Yarhamukallah) disini wajib bagi siapa saja yang mendengar ucapaan “Alhamdulillah”.
Dan hukum wajib disini ketika dia tidak sedang sholat atau sedang di tempat yang terlarang mengucapkan kalamullah. Ataupun dia sedang mendengarkan khutbah.
Apakah perlu bertasymit bagi yang bersin dan tidak mengucapkan “Alhamdulillah”?
Jika ada orang yang bersin kemudian dia tidak mengucapkan “Alhamdulillah” maka yang mendengarkan tidak perlu bertasymit. Ini berdasarkan dalil berikut :
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَحَمِدَ اللَّهَ فَشَمِّتُوهُ فَإِنْ لَمْ يَحْمَدْ اللَّهَ فَلَا تُشَمِّتُوهُ
“Bila salah seorang dari kalian bersin lalu memuji Allah maka tasymitlah dia. Tapi bila dia tidak memuji Allah, maka jangan kamu tasymit dia.” (HR. Muslim no. 2992)
4. Mengucapkan “Yahdikumullah wa Yushlih Baalakum” bagi yang bersin
Dalil perkara ini sudah dijelaskan di atas.
5. Menjawab bersinnya orang kafir yang mengucapkan “Alhamdulillah”
Tidak boleh mendoakan Yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu) kepada orang yang bukan beragama Islam walaupun dia mengucapkan “Alhamdulillah”.
Akan tetapi jawablah dengan “Yahdikumullah wa Yushlih Baalakum”. Dalil amalan ini adalah hadits berikut :
Diriwayatkan dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan,
Dahulu orang Yahudi sengaja bersin di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan harapan Nabi mengatakan, “yarhamukumulloh (semoga Allah merahmatimu)” tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan: “YAHDIKUMULLOH WA YUSHLIHU BAALAKUM (semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 5038 dan At-Tirmidzi, no. 2739. Imam at-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih).
6. Tidak Perlu Mendo’akan Orang Yang Sudah Bersin Tiga Kali Berturut-Turut
Karena orang yang telah bersin lebih dari tiga kali maka dia sedang sakit. Sehingga tidak boleh mendoakan kecuali kesembuhan untuknya. Beliau bersabda:
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيُشَمِّتْهْ جَلِيْسُهُ، فَإِنْ زَادَ عَلَى ثَلاَثٍ فَهُوَ مَزْكُوْمٌ، وَلاَ يُشَمَّتْ بَعْدَ ثَلاَثٍ
“Jika salah seorang dari kalian bersin, hendaklah orang yang ada di dekatnya mendo’akannya. Dan jika (ia bersin) lebih dari tiga kali berarti ia sakit. Janganlah kalian men-tasymit bersinnya setelah tiga kali.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 5034; Ibnus Sunni, no. 251; dan Ibnu ‘Asakir, 8/257. Hadits ini dinilai shohih oleh al-Albani dalam Shohiih al-Jaami’, no. 684)
Dalam redaksi lainnya disebutkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
شَمِّتْ أَخَاكَ ثَلاَثًا فَمَا زَادَ فَهُوَ زُكَامٌ
“Do’akanlah saudaramu yang bersin tiga kali dan bila lebih dari itu berarti ia sedang sakit.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 5034 dan al-Baihaqi dalam Syu’abul Iiman, 7/32. Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam al-Misykah, no. 4743)
Ada seorang laki-laki bersin di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa salla. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Yarhamukalloh.” Kemudian ia bersin lagi, maka Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda:
اَلرَّجُلُ مَزْكُوْمٌ
“Laki-laki ini sedang sakit.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2993)