Keutamaan Lailatul Qadar
1. Allah menurunkan al-Qur'an pada bulan ini,
sebagaimana dalam firman-Nya
'Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu
malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan."
(Ad-Dukhan : 3)
2. Allah menunjukkan betapa agungnya lailatul
qadar tersebut dengan firmannya "dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan
itu?" (al-Qadr : 2)
3. Beribadah pada malam itu lebih baik daripada
beribadah semala seribu bulan di malam-malam lainnya
4. Para malaikat turun pada malam tersebut. Ada
yang mengatakan mereka turun untuk membawa rahmat, keberkahan, dan ketentraman
bagi manusia. Ada juga yang berpendapat, mereka turun membawa semua urusan yang
telah ditetapkan dan ditakdirkan oleh Allah untuk satu tahun
5. Pada malam itu keamanan dan keselamatan
menyatu pada diri orang-orang yang beriman, dan mereka mendapatkan salam secara
terus menerus dari para malaikat
KAPAN MALAM LAILATUL QADAR?
Tidak diragukan lagi bahwa malam lailatul qadar
terdapat pada bulan Ramadhan.
Al-Hafidz Ibnu Hajar, "Para ulama
berselisih pendapat dalam menentukan lailatul qadar dengan perselisihan yang
sangat banyak. Setelah kami himpun, ternyata pendapat mereka mencapai lebih
dari empat puluh pendapat" (Fathul Baari (IV/309))
Mayoritas ulama berpendapat, lailatul qadar
terdapat pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan; Berdasarkan hadits Abu
Sa'id, Rasulullah bersabda,
"Maka carilah malam tersebut pada sepuluh
malam terakhir." (HR. Bukhari dan Muslim)
Mayoritas mereka berpendapat, lailatul qadar
terdapat pada malam ganjil di sepuluh malam terkahir, berdasarkan sabda Nabi,
"Carilah lailatul qadar pada malam ganjil
di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan." (HR. Bukhari)
Demikian pula kebanykan dari mereka
berpendapat, lailatul qadar jatuh pada malan ke 27 Ramadhan. Ini pendapat
sekelompok Shahabat. Bahkan Ubay bin Kaab memastikannya dan berani bersumpah
lailatul qadar jatuh pada malam 27, sebagaimana tertera dalam hadits riwayat
Muslim no 762.
Syaikh Abu Malik berkata, "
Yang jelas, menurutku, lailatul qadar terdapat
pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terkahir Ramadhan dan berpindah-pindah
di malam-malam tersebut, tidak khusus hanya pada malam 27 saja..... Buktinya
Nabi pernah mendapati lailatul qadar terjadi pada malam ke 21, sebagaimana
disebutkan dalam Hadits Abu Said...
DOA YANG DIPANJATKAN PADA MALAM ITU
Pada malam tersebut disunnahkan untuk banyak
berdoa, terutama doa yang disinyalir dalam hadits Aisya. Ia mengatakan,
"Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika aku mendapatkan lailatul
qadar, apa yang harus aku ucapkan?" Beliau menjawab, 'Ucapkanlah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ
فَاعْفُ عَنِّي
'Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu
'anni
'Ya Allah sesungguhnya Engkau Pemaaf dan senang
memaafkan maka maafkanlah kesalahanku. (Shahih, HR. Tirmidzi no 3760 dan Ibnu
Majah no 3850)
TANDA-TANDA LAILATUL QADAR
1. Cuaca malam itu sedang dan anginnya tenang.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, Rasulullah bersabda,
"Lailatul Qadar adalam malam yang tenang,
cerah, tidak panas, dan tidak pula dingin. Pada pagi harinya matahari terbit
dengan cahaya yang lemah dan berwarna kemerahan." (Hasan, HR.
ath-Thayalisi, Ibnu Khuzaiman, dan al-Bazzar)
2. Ada ketrentaman dan ketenangan pada malam
itu yang dibawa turun oleh para malaikat, sehingga manusia merasakan
ketrentaman hati, lapang dada dan kelezatan beribadah pada malam itu yang tidak
pernah dirasakannya pada malam-malam lainnya.
3. Sebagian orang melihatnya dalam mimpi,
sebagaimana pernah dialami oleh sebagian Shahabat Nabi.
Tanda yang muncul setelah malam tersebut :
4. Pada pagi harinya matahari terbit dengan
jernih tanpa memancarkan sinarnya. Diriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab, Nabi
bersabda :
"Matahari terbit pada pagi lailatul qadar
tanpa cahaya seolah-olah seperti talam hingga meninggi" (Shahih, HR.
Muslim no 1174)
-Diringkas dari Terjemahan Shahih Fiqih Sunnah
Jilid III terbitan Pustaka at-Tazkia-
TAMBAHAN BEBERAPA HAL TENTANG WAKTU LAILATUL
QADAR
Syaikh Alu Bassam mengatakan,
"Ibnu Hajar menyebutkan dalam Fathul Baari
40 pendapat menganai waktunya..... Dan yang paling rajih dengan mengatakan
Lailatul Qadar berada di 10 hari terkahir dalam Bulan Ramadhan, dan yang paling
diharapkan dari itu adalah hari yang ganjil, dan dari yang ganjil yang paling
diharapkan adalah malam 27.
-Tawdhihul Ahkam (III/591)-
Hal yang senada juga disetujui oleh Ustadz Aris
Munandar ketika membahas Tawdhihul Ahkam. Dan beliau juga menceritakan bahwa di
Arab kebanyakan berpendapat bahwa malam lailatul qadar itu malam ke 27 sehingga
pada hari itu Masjidil Haram sangat padat sekali.
Ustadz Dzulqarnain ketika membahas Lailatul
Qadar juga menyampaikan hal yang sama seperti Syaikh Alu Bassam
Walahu a'lam
terimakasih,semoga barokah
BalasHapus