1. Alif laam Miim
2. telah dikalahkan bangsa Rumawi,
3. di negeri yang terdekat1 dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang.
(1) Maksudnya: terdekat ke negeri Arab yaitu Syria dan Palestina sewaktu menjadi jajahan kerajaan Rumawi Timur.
PEMBAHASAN AYAT 1-3 SURAT AR-RUM
Dalam ayat pertama Surat Ar-Rum tertera Alif Lam Mim. Alif Lam Mim ini adalah kata pembuka sebagian surat dalam Al-Qur’an termasuk Alif Lam Rok, Alim Lam Mim Shod, dsb. Banyak ahli tafsir yang tidak menafsirkan kata pembuka sebagian surat tersebut, karena mereka beranggapan bahwa yang mengetahui artinya hanya Allah semata, para ahli tafsir mengatakan bahwa Rasulullah sendiri yang secara langsung menerima wahyu dari Allah tidak berani menafsirkankata kata tersebut. Maka alangkah baiknya kita tidak mencoba-coba untuk mengartikan kata kata tersebut. Atau paling tidak kita mengertikan kata tersebut dengan “Wallahu a’lam”.
Ayat yang kedua pada Surat Ar-Rum dapat kita artikan dengan “Telah dikalahkan Bangsa Romawi”. Jadi dulu terdapat dua kelompok yang adidaya dalam hal militer yaitu Bangsa Persia dan Bangsa Romawi. Hingga suatu hari yaitu pada tahun ke-3 H (kalau gak salah) mereka melakukan pertempuran di tepi laut Mati. Dan pada pertempuran kali ini Bangsa Romawi --yang notabennya adalah beragama Nashrani-- dikalahkan oleh Bangsa Persia (beragama Majusi yaitu penyembah api). Ketika tersiar kabar bahwa Bangsa Romawi dikalahkan, kaum Quraisy merasa bangga dan kaum muslimin yaitu Rasulullah dan sahabat merasa sedih. Mungkin kita bertanya-tanya mengapa kaum muslimin merasa sedih ketika Bangsa Romawi dikalahkan oleh Bangsa Persia padahal ketika itu Bangsa Romawi beragama Nasrani? Itu karena antara agama Nasrani dan agama Islam memiliki kesamaan yaitu sama sama memiliki kitab dan sama sama dari satu keturunan yaitu Ibrahim.
Ayat yang ketiga dapat kita lihat artinya yaitu “negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang”. Walau ada yang mengartikan ÇÚö‘F{$# ’oT÷Šr& þ’Îûdengan arti yang sesungguhnya yaitu ditempat yang terendah di bumi (Ustadz Rizki saat mengisi kajiannya Ustadz Ridwan Hamidi, Lc pada hari Minggu 3 Juli 2011 di Masjid Kampus UGM). Mungkin kita bingung apa maksud dari “di tempat yang terendah di bumi?” apakah tempat terjadi pertempuran antara Bangsa Persia dengan Bangsa Romawi yaitu di tepi laut Mati adalah tempat terendah di bumi? Mari kita bahas masalah tersbut di bawah ini.
Salah seorang ulama yang ada di Yaman yang sangat menaruh perhatiannya di bidang SAINS juga sempat bingung dengan kalimat tersebut. Kemudian ulama tersebut bertanya melalui telepon kepada salah seorang professor ahli geologi yang berada di London yang juga rekan dari ulama tersebut, “apakah benar laut Mati adalah titik terendah di bumi?” Tanya ulama. “Dari mana kamu bisa tahu kalau laut Mati adalah titik terndah di bumi? Jawab professor.
“Pokoknya saya tahu, silahkan diteliti saja” jawab ulama. Karena professor tersebut tahu kalau ulama tadi adalah salah seorang pemerhati SAINS, maka professor tersebut meneliti dengan beberapa rekannya sesama ahli geologi. Professor tersebut meneliti dengan bantuan satelit, hingga menghasilkan kesimpulan yaitu “Laut Mati adalah titik terendah yang ada di bumi dengan tolok ukur yaitu permukaan air laut”. Setelah mendapatkan kesimpulan tersebut lalu professor manelpon ulama itu,
“Syaikh benar bahwa Laut Mati adalah titik terendah di bumi, dari mana anda bisa mengetahui hal tersebut?” Tanya professor. “Ya, aku mengetahui hal tersebut sejak 1400 tahun yang lalu” jawab ulama dengan tegas. “kok bisa?” Tanya professor dengan penuh keheranan. “Hal itu telah tercantum dalam kitab agama kami yaitu Al-Qur’an” jawab ulama. Melihat hal tersebut professor itu lalu masuk agama Islam.. Alhamdulillah..
SUBHANALLAH… TELAH JELASLAH KEBENARAN YANG ADA DALAM KITA SUCI AL-QUR’AN INI…
Tidak hanya sebatas itu kebanaran dalam Al-Qur’an, setelah kalimat فِي أَدْنَى الْأَرْضِ dilanjutkan dengan kalimatوَهُم مِّن بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ yang dapat kita artikan yaitu “dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang”.
Ketika tersiar kabar bahwa Bangsa Persia menang dan Bangsa Romawi kalah, kemudian kaum Quraisy melakukan pelecahan kepada kaum muslimin yang ketika itu didengar oleh Abu Bakar --radhiyallahu ‘anhu-- mereka mengatan, “ternyata Bangsa yang mendapat kitab malah kalah, jika memang meraka benar maka seharusnya merekalah yang akan menang bukan malah Bangsa Persia yang menyembah api. Berarti kaum yang mendapatkan kitab justru malah lebih hina daripada kami yang menyembah api dan berhala” kata kaum Quraisy. Mendengar perkataan kaum kafir tersebut Abu Bakar lantas mengatakan kepada kaum kafir Quraisy, “Tuhan kami telah berfirman وَهُم مِّن بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ saya dapat memastikan kalau beberapa tahun lagi Bangsa Romawi akan menang dan dapat mengalahkan Bangsa Persia” jawab Abu Bakar. Dan akhirnya benar apa yang tertera dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rum tersebut yang mengatakan bahwa “dan mereka (Bangsa Romawi) sesudah dikalahkan itu akan menang”. Bangsa Romawi mengalahkan Bangsa Persia pada tahun ke-7 H (kalau gak salah).
SUBHANALLAH SEMAKIN JELASLAH KEBENARAN YANG ADA DALAM KITAB AL-QUR’AN INI…..
Hal ini mengisyaratkan kepada kita semua bahwa Al-Qur’an ini bukanlah karangan manusia, karena sungguh tidak mungkin Rasulullah telah mengatahui kalau Laut Mati adalah titik terendah di bumi ini kecuali telah difirmankan oleh Tuhan Yang Menguasai Langit dan Bumi yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Allah berfirman :
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (Q.S. Al-Baqarah:2).
Disitu semakin mengisyaratkan kepada kita bahwa Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad –shalallhu ‘alaihi wa sallam—adalah kebenaran yang nyata. Semoga kita diberikan petunjuk kepada Allah untuk senantiasa mematuhi segala yang diperintahkan oleh Allah dan senantiasa terjauh dari segala yang Allah larang kepada kita… aaaaaaamiin..
Semoga bermanfaat..
Wallahu a’lam bis Showwab.