Sunnahnya Parfum dan Hukum Parfum Bagi Wanita

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, washollatu was salamu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa sallam, Amma ba’du

Salah satu bentuk keindahan dari Islam adalah disyariatkannya menggunakan parfum (wangi-wangian) dan ini adalah sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lihatlah bagaimana Islam mengajarkan kepada kita untuk memperhatikan penampilan kita. Syariat menyuruh kita untuk merapikan rambut yang acak-acakan dan kita-pun disunnahkan menggunakan wangi-wangian dan ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang indah. Walhamdulillah

Diantara dalil yang menganjurkan untuk memakai parfum adalah :

“Sesungguhnya sebaik-baik parfum laki-laki adalah yang tampak baunya dan tersembunyi warnanya. Dan sebaik-baik parfum wanita adalah yang tampak warnanya dan tersembunyi baunya.” (Hasan lighoirih. Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Dawud)

Diriwayatkan juga dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku mengoleskan parfum pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan parfum yang aku punya hingga aku mendapati bekas-bekas parfum di kepala dan jenggot beliau.” (Shahih. HR. Bukhari dan Muslim)

Dua hadits tersebut sudah menjadi hujjah akan disyariatkannya memakai wangi-wangian atau parfum.

Parfum Bagi Wanita

Parfum bagi wanita juga dibolehkan dan kebolehan disini adalah untuk menyenangkan suaminya bukan untuk diumbar ke seluruh laki-laki sebagaimana banyak wanita yang melakukan hal ini.

Dan jika wanita keluar dari rumahnya, maka dia wajib untuk menghilangkan aroma dari parfum tersebut bahkan Rasulullah menganggap wanita seperti ini sebagai pezina sebagaimana dalam hadits berikut :

أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ

“Siapa saja wanita yang memakai minyak wangi, kemudian ia melewati suatu kaum agar mereka mencium baunya, maka ia pezina.” (Shahih. HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi)

Walaupun dia pergi untuk ke masjid, dia juga tidak boleh pakai parfum (apalagi kalau bukan ke masjid tentu lebih tidak boleh lagi misalnya pergi ke toko-toko, pasar, dll).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا شَهِدَتْ إِحْدَاكُنَّ الْمَسْجِدَ فَلاَ تَمَسَّ طِيبًا

“Jika salah seorang dari kalian (wanita) datang ke masjid untuk shalat, maka janganlah ia memakai parfum.”(Shahih. HR. Muslim dan Nasa’i)

Termasuk tidak bolehnya disini adalah keluar dari rumah dengan aroma parfum walaupun dia ketika itu menggunakannya untuk suami. Karena dalil di atas sangat tegas tentang tidak bolehnya wanita keluar dari rumah dalam keadaan menggunakan parfum.

Tidak bolehnya menolak parfum sebagai hadiah

Diantara dalil yang menerangkan ketidak-bolehan menolak wewangian (parfum) adalah berikut :

من عرض عليه ريحان فلا يرده ، فإنه خفيف المحمل طيب الريح

“Barangsiapa yang ditawari wewangian, maka janganlah ia menolaknya, karena ia ringan dibawa dan harum baunya.” (Shahih. HR. Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’i).

Parfum yang mengandung alcohol

Mengenai parfum yang mengandung alkohol ini memang di dalamnya terdapat banyak sekali permasalahan dan perbedaan pendapat dikalangan ulama. Mulai dari permasalahan apakah alkohol dalam parfum itu memabukkan? atau tidak? termasuk khomr, atau tidak?

Selain itu muncul lagi masalah apakah khomr itu najis ataukah suci? 
Tentu saja buan disini pembahasannya, dikarenakan keterbatasan tempat dan ilmu.
Akan tetapi yang lebih hati-hatinya adalah kita menjauhi yang namanya parfum yang mengandung alkohol, Apalagi saat ini telah banyak sekali parfum tanpa alcohol dan itupun tidak kalah wanginya bahkan menurut saya, parfum tanpa alcohol justru malah lebih wangi aromanya.

Wallahu a'lam

Wa billahit taufiq, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa sallam.