Hadits of The Day

مَنْ سَلَكَ طَرِيْـقًـا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّـلَ اللهُ لَهُ طَرِيْـقًـا إِلَى الْجَنَّـةِ

Senin, 13 Mei 2013

Perjalanan Kematian


  
 Mari temen2 kita mengambil sebuah pelajaran dari kejadian yang telah menimpa kita. Agar semakin ingat bagaimana dahsyatnya kematian. Ini saya hadirkan Hadits yang sangat panjang sekali mengenai kehidupan pada saat mendekati ajal sampai ditanya oleh Malaikat tentang tiga pertanyaan, yang para ulama menyebutnya sebagai Fitnah Kubur. Dan disebutkan juga tentang Adzab dan Nikmat Kubur.

Berikut haditsnya, diriwayatkan oleh Bara' bin 'Azib :

Kami keluar bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersama seorang jenazah laki-laki dari kaum Anshar, ketika sampai di pemakaman dan jenazah dimasukkan ke dalam liang lahat, maka Rasulullah duduk dan kami pun ikut duduk di sekitar beliau, seolah-olah ada burung yang hinggap di atas kepala kami.

Di tangan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ada sebatang kayu yang beliau gunakan untuk menggores-gores tanah, kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kepalanya sambil bersabda :

"Berlindunglah kalian kepada Allah dari adzab kubur." mengulangnya dua atau tiga kali, kemudian berkata, ‘Sesungguhnya seorang hamba mukmin (beriman) apabila telah terputus dari kehidupan dunia dan mendekati kehidupan akhirat, turunlah kepadanya para Malaikat dari langit dengan wajah mereka yang putih seperti matahari, bersama mereka kain kafan dari kain-kain kafan di surga dan wewangian dari wewangian yang ada di surga lalu mereka duduk sejauh mata memandang, setelah itu datanglah Malaikat Maut (Malakul Maut) sampai duduk di dekat kepalanya, kemudian dia (Malaikat Maut) berkata,

‘Wahai jiwa yang thoyyib (baik), keluarlah menuju ampunan dari Allah dan ridha-Nya.’
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Maka ruh itu pun keluar seperti air yang mengalir dari wadahnya, lalu Malaikat maut mengambilnya, setelah itu para Malaikat yang lainnya tidak membiarkan ruh itu di tangan Malaikat maut, mereka langsung mengambilnya dan meletakkannya di kain kafan dan wewangian, kemudian keluar darinya bau seperti harumnya bau misk.

Beliau berkata, ‘Maka para Malaikat pun naik ke langit membawa ruh tersebut, dan tidaklah mereka melewati sekelompok Malaikat yang di langit kecuali mereka semua berkata, ‘Ruh siapakah yang sangat baik ini?’

Mereka menjawab, ‘Ini adalah Fulan bin Fulan.’ Mereka memanggilnya dengan nama yang terbaik yang mereka memanggilnya dengan nama tersebut di dunia, hingga mereka sampai di langit dunia. Lalu mereka meminta izin agar dibukakan pintu baginya, maka pintu langit pun dibukakan bagi mereka, dan para Malaikat di setiap langit mengantar ruh itu ke langit berikutnya, hingga sampailah ia di langit yang ketujuh.

Kemudian Allah 'Azza wa Jalla berfirman, ‘Tulislah kitab amal hamba-Ku di ‘Illiyiin dan kembalikanlah ia ke bumi karena darinyalah Aku menciptakan mereka dan kepadanyalah Aku mengembalikan mereka dan darinya pula Aku akan membangkitkan mereka.’

Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Maka ruhnya pun dikembalikan ke jasadnya, lalu datang dua Malaikat kepadanya yang kemudian mendudukkannya dan
bertanya kepadanya, ‘Siapa Rabb-mu?’

Maka ia menjawab, ‘Rabb-ku adalah Allah.’

Lalu mereka bertanya lagi, ‘Apa agamamu?’

Dia menjawab, ‘Agamaku Islam.’

Mereka bertanya lagi, ‘Apa tugas lelaki yang diutus kepadamu?’

Dia berkata, ‘Dia adalah Rasulullah.’

Mereka bertanya lagi, ‘Dan apakah ilmu-mu / pengetahuanmu?’

Dia berkata, ‘Aku telah membaca al-Qur-an, kemudian aku mengimaninya dan aku mempercayainya.’

Maka setelah itu terdengarlah suara panggilan dari langit ‘Hambaku telah membenarkan, karena itu bentangkanlah untuknya surga, pakaikan pakaian dari Surga, dan bukakan pintu surga.’

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, ‘Maka, terciumlah olehnya wangi Surga, Setelah itu kuburnya diperluas selebar pandangan matanya.’

Beliau berkata, ‘Setelah itu dia didatangi oleh seorang laki-laki yang tampan wajahnya, indah pakaiannya, harum baunya, orang ini berkata, ‘Berbahagialah engkau, ini adalah hari yang telah dijanjikan bagimu.’

Maka ia bertanya, ‘Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang mendatangkan kebaikan?’

Orang itu menjawab, ‘Aku adalah amal kebaikanmu.’
Kemudian mayit itu berkata, ‘Ya Rabb, segerakanlah hari Kiamat agar aku bisa kembali ke keluargaku dan hartaku.’

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, ‘Dan sesungguhnya seorang hamba yang kafir apabila telah terputus dari kehidupan dunia dan mendekati kehidupan akhirat, turunlah para Malaikat kepadanya dari langit yang wajah nya hitam, sambil membawa kain yang kasar, lalu mereka duduk sejauh mata memandang. Kemudian datanglah Malaikat Maut (Malakul Maut) dan ia duduk di samping kepalanya dan berkata,

‘Wahai jiwa yang khobits (jelek), keluarlah engkau menuju kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya.’ Beliau berkata, ‘Maka ruhnya berpisah dari badannya dan Malaikat maut mencabut ruhnya bagaikan mencabut besi dari kain wool yang basah, kemudian ia mengambil ruh tersebut. Ketika Malaikat maut mengambilnya, Malaikat yang telah lama duduk menunggu tidak membiarkan ruh itu berada di tangan Malaikat maut, mereka langsung menaruhnya di kain kasar yang mereka bawa, lalu keluarlah dari kain tersebut bau bangkai yang sangat busuk yang pernah ada di muka bumi.

Kemudian mereka naik ke langit membawa ruh tersebut dan tidaklah mereka melewati se-kelompok Malaikat kecuali mereka semua bertanya, ‘Ruh siapakah yang sangat buruk ini (khobits)?’ Malaikat-Malaikat yang membawanya berkata, ‘Ini Fulan bin Fulan.’ Mereka memanggilnya dengan nama yang terjelek yang pernah ia miliki di dunia, hingga akhirnya mereka sampai di langit dunia. Kemudian mereka meminta izin agar dibukakaan pintu bagi ruh tersebut, tetapi pintu langit tidak dibukakan baginya.’ Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam membaca firman Allah,

"Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak pula mereka masuk Surga, hingga unta masuk ke lubang jarum’ (QS. Al-A’raaf : 40)

Kemudian Allah 'Azza wa Jalla berfirman, ‘Tulislah amal perbuatannya di Sijjin yang terletak di bumi lapisan bawah.’ Maka, ruhnya pun dilempar ke bumi. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam membaca firman Allah:


"Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.’ (QS. Al-Hajj : 31)

Kemudian ruhnya dikembalikan ke jasadnya, lalu ia didatangi dua Malaikat yang
kemudian mendudukkannya sambil bertanya, ‘Siapa Rabb-mu?’

Dia menjawab, ‘Ha... ha..., aku tidak tahu.’

Lalu mereka bertanya lagi, ‘Apa agamamu?’

Dia menjawab, ‘Ha... ha... aku tidak tahu.’

Mereka bertanya lagi, ‘Apa tugas lelaki yang diutus kepadamu ?’

Dia menjawab, ‘Ha...ha... aku tidak tahu.’

Lalu terdengarlah suara dari langit, ‘Sungguh dia telah berdusta, maka bentangkanlah jalannya ke Neraka, bukakan pintu ke Neraka.’ Maka ia pun merasakan hawa panasnya Neraka, kemudian kuburnya dipersempit hingga tulang rusuknya bertemu, kemudian datanglah kepadanya seorang laki-laki yang jelek rupanya, jelek pakaiannya dan sangat busuk baunya, dan laki-laki itu berkata,

‘Celakalah engkau dengan kabar buruk yang engkau terima, ini adalah hari yang telah dijanjikan kepadamu.’

Lalu mayit itu bertanya, ‘Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang meampakkan keburukan.’

Laki-laki itu menjawab, ‘Aku adalah amal perbuatanmu yang jelek.’

Kemudian mayit itu pun berkata, ‘Wahai Rabb jangan engkau tegakkan hari Kiamat.’ Dalam riwayat lain dikatakan, ‘Kemudian didatangkan kepadanya seorang laki-laki yang buta, tuli, lagi bisu, dan di tangannya ada sebuah palu godam yang jika dipukulkan ke gunung niscaya akan hancur lebur menjadi debu. Lalu ia dipukul dengan godam tersebut hingga hancur menjadi debu, kemudian Allah mengembalikan tubuhnya seperti semula, lalu ia dipukul lagi dan ia pun berteriak dengan kencang yang bisa didengar oleh seluruh makhluk kecuali jin dan manusia."

Hadits ini Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 4753), Ahmad (IV/287-288, 295-296), Abu Dawud ath-Thayalisi (no. 753), Hakim (I/ 37-40). Hadits ini dishahihkan oleh Hakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi. Lihat juga Ahkamul Jana'iz (hlm. 199-202)

Itu semua tadi baru hadits. Dan masya Allah panjangnya...
Kalau mau diperlengkap dengan penjelasan. Mungkin bisa baca2 buku Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah (aku ming sekedar kopas seko kono sebagian teks). Atau mungkin Syarah Lum'atul I'tiqad, atau Syarah Tsalatsatul Ushul, atau Kitab aqidah lainnya yang terdapat masalah Fitnah Kubur dan Adzab Kubur kemungkinan ada hadits ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar