Hadits of The Day

مَنْ سَلَكَ طَرِيْـقًـا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّـلَ اللهُ لَهُ طَرِيْـقًـا إِلَى الْجَنَّـةِ

Sabtu, 27 Juli 2013

Penantian Malam Lailatul Qadar




Keutamaan Lailatul Qadar

1. Allah menurunkan al-Qur'an pada bulan ini, sebagaimana dalam firman-Nya 
'Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan." (Ad-Dukhan : 3)

2. Allah menunjukkan betapa agungnya lailatul qadar tersebut dengan firmannya "dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu?" (al-Qadr : 2)

3. Beribadah pada malam itu lebih baik daripada beribadah semala seribu bulan di malam-malam lainnya

4. Para malaikat turun pada malam tersebut. Ada yang mengatakan mereka turun untuk membawa rahmat, keberkahan, dan ketentraman bagi manusia. Ada juga yang berpendapat, mereka turun membawa semua urusan yang telah ditetapkan dan ditakdirkan oleh Allah untuk satu tahun

5. Pada malam itu keamanan dan keselamatan menyatu pada diri orang-orang yang beriman, dan mereka mendapatkan salam secara terus menerus dari para malaikat

KAPAN MALAM LAILATUL QADAR?

Tidak diragukan lagi bahwa malam lailatul qadar terdapat pada bulan Ramadhan.
Al-Hafidz Ibnu Hajar, "Para ulama berselisih pendapat dalam menentukan lailatul qadar dengan perselisihan yang sangat banyak. Setelah kami himpun, ternyata pendapat mereka mencapai lebih dari empat puluh pendapat" (Fathul Baari (IV/309))

Mayoritas ulama berpendapat, lailatul qadar terdapat pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan; Berdasarkan hadits Abu Sa'id, Rasulullah bersabda,
"Maka carilah malam tersebut pada sepuluh malam terakhir." (HR. Bukhari dan Muslim)

Mayoritas mereka berpendapat, lailatul qadar terdapat pada malam ganjil di sepuluh malam terkahir, berdasarkan sabda Nabi,
"Carilah lailatul qadar pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan." (HR. Bukhari)

Demikian pula kebanykan dari mereka berpendapat, lailatul qadar jatuh pada malan ke 27 Ramadhan. Ini pendapat sekelompok Shahabat. Bahkan Ubay bin Kaab memastikannya dan berani bersumpah lailatul qadar jatuh pada malam 27, sebagaimana tertera dalam hadits riwayat Muslim no 762.

Syaikh Abu Malik berkata, "
Yang jelas, menurutku, lailatul qadar terdapat pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terkahir Ramadhan dan berpindah-pindah di malam-malam tersebut, tidak khusus hanya pada malam 27 saja..... Buktinya Nabi pernah mendapati lailatul qadar terjadi pada malam ke 21, sebagaimana disebutkan dalam Hadits Abu Said...


DOA YANG DIPANJATKAN PADA MALAM ITU

Pada malam tersebut disunnahkan untuk banyak berdoa, terutama doa yang disinyalir dalam hadits Aisya. Ia mengatakan, "Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika aku mendapatkan lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?" Beliau menjawab, 'Ucapkanlah:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
'Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni
'Ya Allah sesungguhnya Engkau Pemaaf dan senang memaafkan maka maafkanlah kesalahanku. (Shahih, HR. Tirmidzi no 3760 dan Ibnu Majah no 3850)

TANDA-TANDA LAILATUL QADAR

1. Cuaca malam itu sedang dan anginnya tenang. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, Rasulullah bersabda, 
"Lailatul Qadar adalam malam yang tenang, cerah, tidak panas, dan tidak pula dingin. Pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya yang lemah dan berwarna kemerahan." (Hasan, HR. ath-Thayalisi, Ibnu Khuzaiman, dan al-Bazzar)

2. Ada ketrentaman dan ketenangan pada malam itu yang dibawa turun oleh para malaikat, sehingga manusia merasakan ketrentaman hati, lapang dada dan kelezatan beribadah pada malam itu yang tidak pernah dirasakannya pada malam-malam lainnya.

3. Sebagian orang melihatnya dalam mimpi, sebagaimana pernah dialami oleh sebagian Shahabat Nabi.

Tanda yang muncul setelah malam tersebut :

4. Pada pagi harinya matahari terbit dengan jernih tanpa memancarkan sinarnya. Diriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab, Nabi bersabda :
"Matahari terbit pada pagi lailatul qadar tanpa cahaya seolah-olah seperti talam hingga meninggi" (Shahih, HR. Muslim no 1174)

-Diringkas dari Terjemahan Shahih Fiqih Sunnah Jilid III terbitan Pustaka at-Tazkia-


TAMBAHAN BEBERAPA HAL TENTANG WAKTU LAILATUL QADAR

Syaikh Alu Bassam mengatakan, 
"Ibnu Hajar menyebutkan dalam Fathul Baari 40 pendapat menganai waktunya..... Dan yang paling rajih dengan mengatakan Lailatul Qadar berada di 10 hari terkahir dalam Bulan Ramadhan, dan yang paling diharapkan dari itu adalah hari yang ganjil, dan dari yang ganjil yang paling diharapkan adalah malam 27. 
-Tawdhihul Ahkam (III/591)-

Hal yang senada juga disetujui oleh Ustadz Aris Munandar ketika membahas Tawdhihul Ahkam. Dan beliau juga menceritakan bahwa di Arab kebanyakan berpendapat bahwa malam lailatul qadar itu malam ke 27 sehingga pada hari itu Masjidil Haram sangat padat sekali.

Ustadz Dzulqarnain ketika membahas Lailatul Qadar juga menyampaikan hal yang sama seperti Syaikh Alu Bassam
Walahu a'lam

»»  Baca Selengkapnya...